
Depok, JOGJADAILY.COM ** Ratusan anak muda dari berbagai daerah beradu kreatifitas dalam sayembara merancang sebuah logo sepatu asli produk Yogyakarta yaitu Desle, akronim dari Depok – Sleman. Selain berpeluang mendapatkan hadiah ratusan juta bagi karya – karya terbaik, pelibatan masyarakat dalam merancang logo Desle tersebut sekaligus sebagai ruang mengasah kreatifitas masyarakat.
Kegiatan kreatif yang jarang dilakukan oleh suatu perusahaan tersebut ternyata mendapatkan animo tinggi dari masyarakat. ”Desle mengadakan design re logo ini dalam periode 2017/2018. Sampai saat ini sudah terkumpul 250 design lomba yang kami terima,” kata Haryamto, owner Desle Shoes, Jumat (5/1).
Pengumuman pemenang desain logo Desle dilaksanakan pada 11 Januari 2018 mendatang dengan total hadiah ratusan juta. Ada 20 besar yang dipilih oleh pihak perusahaan dengan hadiah utama sebesar Rp 50 juta.
“Tujuannya untuk mendapatkan logo Merk yang bisa disematkan di sepatu, selain itu juga untuk memacu kreativitas masyarakat di bidang desain,” katanya.
Perusahaan sepatu asal Depok – Sleman ini ingin mengganti ulang logo sebelumnya sudah ada ada sebanyak 250 logo dari peserta, baik perorangan maupun kelompok yang sudah masuk ke perusahaan untuk dinilai.
Menurut Haryamto logo-logo yang sudah masuk rata-rata bagus.Namun pihaknya penilai juga harus memilih logo yang dinilai bagus dan sesuai selera perusahaan. Tim produksi dan tim desain dari perusahaan sepatu yang sudah di kenal secara nasional ini memilih pemenang bukan hanya karena logo sangat bagus secara penilaian umum.
Sehingga logo yang bagus untuk suatu perusahaan belum tentu bagus untuk diletakkan pada sepatu. Yang dipilih adalah logo yang bagus dan “ciamik” diaplikasikan pada sepatu. Baik sepatu olahraga, sepatu sekolah maupun sepatu kasual. “Mekanisme pemilihan desain ini mutlak kami lakukan, kami dampingi tim produksi dan desainer profesional,” kata dia.
Rahmat Suhada Fatony, Marketing Komunikasi Desle Shoes mengatakan logo yang dikirim ke panitia dengan syarat merupakan karya sendiri dan tidak mencuri atau menjiplak karya orang lain. Jika menjadi pemenang dan di suatu saat ketahuan menjiplak atau meniru karya orang lain, maka akan dibatalkan dan risiko ditanggung peserta.
“Ada pernyataan dari peserta, logo tidak menjiplak dan tidak mencuri karya orang lain. Aabila ternyata kedepannya ditengarai menjiplak logo perseorangan atau instansi, maka dengan berat hati Desle Shoes akan menggugurkan dan melepas hak dari pembuat logo dan logo tersebut,” papar dia.
Ia menjelaskan pembuatan ulang logo perusahaan selain untuk membangun image yang lebih bisa diterima masyarakat, juga untuk meningkatkan produksi dan kualitas. “Pembuatan ulang logo Desle Shoes untuk berbenah diri mulai dari design produk, perbaikan kualitas produk dan lebih mengidentitaskan diri Desle Shoes sebagai karya putra bangsa Indonesia, dan mendunia.untuk semakin meningkatkan kualitas dan model sepatu,” kata dia.
Ia menambahkan, sebagus-bagusnya logo, belum tentu cocok jika diaplikasikan ke sepatu. Namun, logo yang sederhana tetapi bagus, justru bisa diletakkan pada sepatu yang membuat lebih artistik dan mempunyai ciri khas. Logo yang terpilih fabrikasi pemenang, belum tentu akan menjadi logo perusahaan. Sebab, logo masih akan disesuaikan dengan produk sepatu ini.
“Untuk lebih fleksibel diletakkan atau diaplikasikan pada sepatu dengan artikel yang lebih variatif. Belum tentu logo yang menang akan jadi logo resmi,” tandas Rahmat.