
Aku mengais pasir tempat ragamu dibesarkan
Sembunyi engkau sembunyi
Kuketuk tempurungmu, keras bagai batu
Dalam hening aku bisu, menatapmu penuh ragu
Seringkali serak suaramu beradu
Ia menerima, cukup menerima
Berderailah butiran debu
Menghempas mataku, lepuh
Menyesak kuhirup sembilu
Kau tau, jiwaku berlebam biru
Tergopoh, terjerembab
Dinamika waktu jadi sebab
Kuharap waktumu tak terbatas
Sampai pasung lehermu terlepas
Engkau bebas
Jangan dibalas
Aku melihat
Aku mendengar
Aku di sampingmu
Ayah…
Leo.dmahhardika, 15 Juli 2020