
Pinar Lubuk Naungan
Semula tak kutemui ingkar
Beranjak menuju sukma
Nadiku bergetar
Menatap matamu yang nanar
Kutiupkan sendu pada jemarimu
Kuhempaskan pilu dari rikmamu
Agar kau merasa syahdu
Agar mimpi kita padu
Tak kuasa mataku terbuka
Sebab dirimu jauh masuk ke dalamnya
Jangan biarkan diriku tersirap
Oleh anganku yang terperap
Tak kubiarkan dirimu layu
Kusiramnya agar tak membiru
Meresap perihnya garungmu
Menyikap tubuh terjepit pintu
Jangan bangunkan kita
Alam semesta merapuh lara
Tak kubiarkan ragamu kesepian
Akulah pinar lubuk naungan
Leo.dmahardika, 16 Juli 2020
Sayangku..
Tidakkah kau yakini setiap huruf yang kau tulis
Setiap bait puisi yang kau baca,
Di situ pula terdapat jiwaku
Leo.dmahardika, 8 April 2020