
Melambai kerumun sayap
Tuan Putri, pilih aku untuk kuterbangkan
Biar pun lesu sendi ini, Tuan Putri akan tetap dalam pangkuan
Cakar membelai punggungmu, tenang saja ini tak tajam
Paruh menelusuri kalungmu,
Tenang saja merah itu bukan luka
Tuan Putri, mari berkelana menuju surgamu
Mari kita pergi menembus semak belukar itu
Kita saling mengendalikan, biar kupegang, silakan menggelinjang
Tidakkah euforia ini membuat Tuan Putri kesal
Nafasmu mulai tak beratur
Jangan tertidur, kau akan melewatkan pestanya
Kita sampai di puncaknya, sayapku enggan lagi mengepak
Tuan Putri, bibirmu terlipat, masih terpejam, terkulai tak berdaya
Tak apa kita bisa saling menyembuhkan
Leo.dmahardika, 27 Maret 2020